BIONS | 2023-09-20

Saham Untung, Obligasi Malah Buntung: Nasib Obligasi di Tengah Saham Bullish

Semua investor pasti mendambakan bullish, di mana mereka mendapatkan keuntungan dan kenaikan dari aset investasi. Namun, apa jadinya jika suatu pasar terjadi bullish? Apakah pasar investasi lain ikut terpengaruh? Nah, pada artikel kali ini akan mengupas apa yang terjadi pada pasar obligasi ketika pasar saham mengalami bullish, di mana ada yang turun dan ada juga yang ikut menguat! Yuk, langsung aja kita simak!

Baca juga: Tren Dalam Saham, Bullish dan Bearish!

 

Apa yang terjadi? 

Ketika pasar saham mengalami bullish, harga saham secara keseluruhan akan bergerak naik. Hal tersebut tentunya akan membuat para investor lebih optimis sehingga mereka lebih berani mengambil risiko. Dalam kondisi ini, obligasi (dan investasi lain) yang cenderung rendah risiko tak akan dilirik investor dibandingkan saham berisiko. Penerbit obligasi pun akan menurunkan harga obligasi agar yield-nya dapat bersaing dengan pendapatan saham yang sedang bullish. Karena harga obligasi dan yield obligasi bergerak berlawanan arah, penurunan harga obligasi akan mendorong yield obligasi bergerak tinggi untuk menarik investor. 

Perlu diingat bahwa daya jual utama dari obligasi sendiri adalah sifatnya yang rendah risiko. Maka dari itu, ketika investasi yang memiliki risiko turun nilai malah terealisasi potensi keuntungannya, orang-orang akan menjadi lebih tergiur dengan saham yang fluktuatif dibandingkan obligasi yang menawarkan stabilitas. Inilah mengapa ketika pasar saham sedang bearish, pasar obligasi akan lebih diminati. Sebaliknya, dalam kondisi pasar bullish, investor cenderung beralih dari obligasi ke saham karena kepercayaan meningkat pada prospek pertumbuhan saham.

 

Bull Bond

Meskipun umumnya harga obligasi turun di saat pasar saham bullish, ada satu jenis obligasi yang malah ikut bullish! Hal ini disebut juga sebagai bull bond–obligasi yang berkinerja baik ketika saham juga berkinerja baik. Jenis obligasi bull bond paling umum adalah strip pokok (PO). Strip pokok merupakan investasi fixed-income di mana investor menerima bagian non-bunga dari pembayaran bulanan dari kumpulan pinjaman yang mendasarinya. 

Selain PO, junk bonds juga cenderung naik peminat ketika pasar saham bullish. Junk bonds sendiri adalah obligasi dengan yield tinggi dan berisiko tinggi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan peringkat kredit rendah. Masih dengan psikologi yang sama, di mana ketika pasar saham sedang bullish, investor cenderung lebih optimis bersedia mengambil lebih banyak risiko. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan permintaan junk bonds sehingga dapat harganya pun naik. Karena itulah, kinerja junk bonds berkorelasi erat dengan kinerja saham dibandingkan dengan kinerja obligasi lainnya.

Setelah membaca hal-hal di atas, Sobi pasti menjadi lebih mengerti betapa pentingnya diversifikasi portofolio karena semakin banyak persebaran risikomu, persebaran potensi keuntungan kamu juga semakin besar!

Kamu jadi tak akan khawatir jika sewaktu-waktu salah satu asetmu mengalami fluktuasi karena kamu tak bergantung pada satu pasar. So, tunggu apalagi? Diversifikasi portofolio Kamu sekarang #BersamaBIONS! Segera Download dan registrasi untuk raih peluang investasimu! Dapatkan hadiah menarik berupa Voucher 50K plus Cashback 100% Fee Broker dengan kode referal BIONS. Mulai investasi kamu #BersamaBIONS!

Related Tutorial

Author Detail

BIONS


Halo, saya DINA - chatbot BIONS, siap membantu kamu. Untuk memulai percakapan mohon lengkapi data berikut