Sebelum tanggal di kalender tahun ini habis, selain atur jadwal liburan ada satu hal yang gak boleh di lewatkan, yaitu mengevaluasi portofolio investasi. Di tengah kondisi pasar yang terus berubah, portofolio investasi kamu bisa jadi perlu disesuaikan kembali. Istilah strategi ini biasa disebut dengan rebalancing portofolio. Kenapa sih perlu rebalancing portofolio? Yuk, simak selengkapnya dalama artikel ini!
Rebalancing porotofolio merupakan salah satu strategi untuk membantu menyeimbangkan kembali komposisi portofolio. Selama satu tahun berjalan, beberapa aset dalam portofolio bisa tumbuh lebih cepat dibanding lainnya. Hal ini bisa menyebabkan profil risiko dan potensi imbal hasil tidak lagi sesuai dengan rencana investasi kamu.
Rebalancing portofolio bisa dilakukan per 6 bulan atau 1 tahun sekali dengan menjual sebagian aset yang porsinya sudah terlalu besar dan membeli aset yang porsinya mulai mengecil, jadi portofolio kembali seimbang. Rebalancing portofolio di akhir tahun memberikan kesempatan untuk kamu memulai tahun yang baru dengan komposisi portofolio yang lebih terukur.
Rebalancing portofolio bukan berarti kamu harus mengubah seluruhnya. Terdapat beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk melakukan rebalancing portofolio dengan terukur, sistematis, dan mudah.
Rebalancing Periodik
Dengan metode ini, rebalancing dilakukan berdasarkan waktu, tidak harus setiap akhir tahun atau satu kali dalam setahun, bisa juga setiap 6 bulan sekali . Kamu bisa menetapkan jadwal tetap untuk evaluasi portofolio. Metode ini cocok untuk kamu yang merupakan investor jangka panjang yang memiliki aset seperti saham, reksa dana, ataupun obligasi.
Rebalancing Berdasarkan Deviasi/Threshold
Strategi ini fokus pada perubahan proporsi alokasi aset dalam portofolio. Jika ada proporsi aset yang sudah jauh dari target awal, kamu bisa menyesuaikannya dengan strategi ini. Misalnya menargetkan alokasi portofolio seperti ini:
60% -> saham
30% -> obligasi
10% -> cash
Tetapkan threshold kisaran 5%. Maka, selama proposi turun atau naiknya masih 5%, tidak perlu lakukan rebalancing portofolio. Tetapi, jika sudah lebih dari 5% kamu harus melakukan rebalancing karena sudah melewati batas toleransi risiko.
Rebalancing Dana Baru
Kalau kamu adalah tipe investor yang rutin menambah modal investasi, strategi ini bisa lebih efisien. Alokasikan dana baru atau hasil investasi sebelumnya ke aset investasi yang porsinya masih sedikit untuk mengembalikan keseimbangan portofolio tanpa harus menjual aset yang sudah tumbuh.
Sesuaikan Target Kembali
Seiring waktu, mungkin saja ada perubahan dalam tujuan kamu berinvestasi. Kamu bisa menyesuaikan kembali komposisi investasi dengan target atau tujuan baru. Rebalancing portofolio tidak selalu untuk mengembalikan posisi lama, tetapi juga bisa untuk mengubah alokasi sesuai kebutuhan baru.
Portofolio yang terencana bisa menjadi salah satu kunci untuk menghadapi pasar yang penuh dinamika di tahun depan. Rebalancing portofolio membantu kamu untuk menjaga keseimbangan antara risiko, peluang dan hasil. Yuk, sebelum berganti tahun pilih partner investasi terbaik untuk journey investasi kamu. Mulai investasi bersama New BIONS by BNI Sekuritas! Nikmati pengalaman investasi yang lebih modern dan pasti aman!
New BIONS tersedia di AppStore dan PlayStore, download melalui link bit.ly/m/newbions !
Author Detail
BIONS