BIONS | 2024-01-30

Summarecon Agung Mempercepat Pertumbuhan

 

 

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan dan pengelolaan properti. Unit usaha SMRA terbagi menjadi tiga yaitu, pengembangan properti, investasi dan manajemen properti, dan rekreasi, perhotelan dan lain-lain. Yuk, ketahui analisa lengkap dari SMRA selama FY23 dalam artikel ini!

Baca juga: Valuasi Mencerminkan Fundamental

Presales FY23 Turun

Presales FY23 turun sebesar -10% YoY, sesuai dengan perkiraan BNIS. SMRA melaporkan presales FY23 sebesar Rp4.518 miliar, melampaui perkiraan BNIS sebesar 102% dan mencapai 90% dari target perusahaan. Presales pada Desember 2023 menunjukkan momentum yang kuat dengan peningkatan sebesar 132% MoM, total Rp826 miliar. Kontribusi yang signifikan terhadap presales bulan Desember termasuk transaksi tanah di Crown Gading senilai Rp80 miliar (10% dari presales Desember 2023). Peluncuran proyek baru, yaitu Maple di Bogor dan Viola di Crown Gading, juga memberikan kontribusi signifikan sebesar Rp240 miliar (30% dari presales Desember 2023). Penjualan berkelanjutan dari proyek-proyek yang sudah ada seperti Strozzi dan Flamingo, yang didukung oleh acara Summarecon Expo, juga menambah kinerja kuat bulan tersebut.

Presales FY24 Diharapkan Naik 11%

Mengincar pertumbuhan presales sebesar 11% YoY untuk FY24F dari proyek baru di Tangerang. SMRA bertujuan untuk meningkatkan presales menjadi Rp5 triliun, menandakan pertumbuhan +11% YoY pada FY24F. Pertumbuhan tersebut diharapkan berasal dari proyek greenfield di Tangerang dan proyek apartemen di Serpong dan Kelapa Gading. Target ini tunduk pada kondisi pasar dan dampak pemilu, dengan target presales FY24F akan dirincikan pada awal Februari 2024. Untuk menarik pembeli, SMRA akan menawarkan hunian properti mulai dari Rp1 miliar, di bawah ASP FY23 sebesar Rp2,1 miliar per unit. 

Mal Retail Baru di Bandung

SMRA akan meresmikan mal ritel keempatnya di Bandung pada 18 Januari 2024. Pendirian baru ini menawarkan NLA seluas 44.000 m2, meningkatkan total NLA ruang ritel SMRA menjadi 308.500 m2. Pada saat pembukaan resminya, mal ini memiliki tingkat hunian sebesar 70%. Peluncuran ini sangat penting karena merupakan mal ritel baru pertama sejak mal Bekasi dibuka pada tahun 2013. SMRA telah menginvestasikan Rp700 miliar dalam belanja modal untuk pengembangan ini.

Setelah ini, SMRA berencana untuk memperluas mal yang sudah ada di Bekasi, mengalokasikan belanja modal total sebesar Rp1,2 triliun, dengan target penyelesaian pada FY25F. Perusahaan berencana untuk membangun mal baru di kawasan strategis lainnya, termasuk Bogor dan Crown Gading.

Perubahan Perkiraan Tim Research BNI Sekuritas

Setelah pengumuman presales SMRA FY23, tim Research BNI Sekuritas telah merevisi perkiraan presales tim Research BNI Sekuritas naik sebesar 2,4%, 2,6%, dan 0,2% untuk FY23-25F, sementara tetap mempertahankan proyeksi recurring revenues tim Research BNI Sekuritas. Penyesuaian ini memiliki dampak kecill terhadap perkiraan pendapatan tim Research BNI Sekuritas, dengan perubahan sebesar 0,1%, 0,1%, dan -0,1% untuk FY23F-25F. Namun, tim Research BNI Sekuritas telah mengubah perkiraan margin kotor yang jatuh tempo untuk pergeseran dalam campuran properti.

Secara bersamaan, tim Research BNI Sekuritas telah mengurangi proyeksi biaya bunga sebagai respons terhadap rencana manajemen untuk lebih mengurangi utang di FY24F. Penyesuaian ini berdampak positif pada margin bersih dan meningkatkan perkiraan laba bersih tim Research BNI Sekuritas sebesar 1,3%, 13,2%, dan 12,6% untuk FY23F-25F. Proyeksi pendapatan tim Research BNI Sekuritas sekarang sesuai dengan 97%, 97%, dan 92% dari perkiraan Konsensus untuk FY23F-25F.

Rekomendasi Tim Research BNI Sekuritas

Pertahankan peringkat 3M HOLD dan 12M BUY dengan TP yang lebih tinggi sebesar Rp720. Peringkat 3M HOLD tim Research BNI Sekuritas disebabkan oleh kurangnya pendorong jangka pendek, terutama menjelang pemillu yang akan datang pada Februari 2024. Peluncuran baru oleh SMRA dijadwalkan pada Maret 2024, setelah pemilu. Menggambarkan revisi proyeksi pendapatan yang lebih tinggi, tim Research BNI Sekuritas telah meningkatkan TP 12M menjadi Rp720 (dari Rp700). TP baru ini berdasarkan pada P/B FY24F sebesar 1,1x, pada -0,9SD dari rata-ratanya sejak 2016. Saat ini, SMRA diperdagangkan pada P/B FY24F sebesar 0,9x. Potential upside risks melibatkan peningkatan presales dan pendapatan, mungkin dipacu oleh insentif PPN, sedangkan downside risk terkait dengan presales properti yang lebih rendah dari yang diantisipasi.

Mulai investasi kamu di BIONS by BNI Sekuritas! Download dan registrasi BIONS sekarang! Dapatkan promo menarik yang bisa kamu cek selengkapnya di sini.

Disclaimer on:
Analisis, Informasi dan pendapat yang tercantum dalam dokumen ini, telah disusun berdasarkan informasi yang tersedia atau diperoleh dengan itikad baik dari sumber-sumber yang diyakini dapat dipercaya. Tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat oleh BNI Sekuritas mengenai keakuratan kelengkapan informasi yang terkandung di dalamnya. Analisis ini hanya untuk informasi Anda dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran, atau pemenuhan atas suatu penawaran, untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan transaksi akan kembali kepada keputusan investor.

Related Tutorial

Author Detail

BIONS


Halo, saya DINA - chatbot BIONS, siap membantu kamu. Untuk memulai percakapan mohon lengkapi data berikut