BIONS | 2023-09-13

IHSG Bersinar Meskipun Yield US Naik dan Adanya Kekhawatiran Ekonomi China

 

 

Tekanan Pada Mata Uang Semakin Meningkat

Dengan adanya kenaikan yield US Treasury dan perlambatan ekonomi China, hal tersebut menyebabkan tekanan pada mata uang global termasuk Rupiah. Selisih yield antara obligasi pemerintah Indonesia dan yield US Treasury semakin menyempit dari puncaknya sebesar 11% pada Maret 2022 menjadi 2,2% pada Agustus 2023, lebih rendah dari rata-rata jangka panjang sebesar 3,3%. Namun pelemahan  Rupiah masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang negara berkembang lainnya, dimana Rupiah hanya depresiasi sebesar 1% mom pada Agustus 2023.

Indo-US Bond Yield Spread
Sources: BNI Research, Bloomberg, Federal Reserve

 

Inflasi Diperkiraan Tetap Stabil Sepanjang 2023

Para analis memprediksi tingkat inflasi mungkin akan kembali ke kisaran target BI 3+1% vs perkiraan kami sebesar 3,4% untuk FY23. Ada potensi lonjakan inflasi pangan sebagai akibat efek El-Nino (fenomena pemanasan suhu air laut di tengah dan timur Samudera Pasifik). Akan tetapi inflasi akan tetap terjaga di topang oleh inflasi YTD (year to date) sebesar 1,4% (per Agustus 2023), di bawah rata-rata historis 5 tahun sebesar 2,5%.

 

Performa IHSG Melampaui Sebagian Besar Bursa Global

Pada Agustus 2023, IHSG melampaui sebagian besar bursa global meskipun menghadapi tekanan jual dari investor asing. IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,3% MoM pada Agustus, meskipun terjadi penjualan asing sekitar US$200 Juta. Saham big caps tampaknya di bawah performa IHSG pada Agustus 2023 karena 10 pergerakan terbesar didominasi oleh entitas non-LQ45, termasuk saham-saham berkapitalisasi besar seperti AMMN dan PGEO. Ditopang juga oleh saham-saham berkapitalisasi kecil seperti BRPT, AMRT, PANI, dan TCPI.

Global Index and Currency Performance in Aug-23
Sources: BNI Research, Bloomberg

 

Tim Research BNI Sekuritas Mempertahankan Outlook Positif Untuk Makro Ekonomi Indonesia 

Tim Research BNI Sekuritas tetap memiliki outlook positif terhadap makro ekonomi Indonesia. Meskipun menghadapi defisit neraca berjalan, tim Research BNI Sekuritas memprediksi adanya kenaikan likuiditas domestik 2H23 didorong oleh peningkatan pengeluaran Pemerintah dan pengeluaran yang berkaitan dengan pemilu. Pengeluaran Pemerintah diperkirakan akan meningkat sebesar 40%-50% pada 2H23 dibandingkan dengan semester pertama.

Selain itu, menurut tim Research BNI Sekuritas saham yang mewakili mass market menarik ditopang oleh pendanaan pemilu dan belanja pemerintah. Saham-saham yang menjadi pilihan tim Research BNI Sekuritas di antaranya ACES, BBRI, BFIN, ICBP dan SILO.

Sobi, kamu tertarik untuk beli saham pilihan dari tim Research BNI Sekuritas? Yuk, lakukan transaksi saham kamu di BIONS by BNI Sekuritas! Download dan registrasi sekarang untuk capai peluang investasimu! Dapatkan kombo hadiah menarik berupa Voucher 50K plus Cashback 100% Fee Broker dengan menggunakan kode referal BIONS. Mulai investasi kamu  #BersamaBIONS!

 

Disclaimer on:

Analisis, Informasi dan pendapat yang tercantum dalam dokumen ini, telah disusun berdasarkan informasi yang tersedia atau diperoleh dengan itikad baik dari sumber-sumber yang diyakini dapat dipercaya. Tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat oleh BNI Sekuritas mengenai keakuratan kelengkapan informasi yang terkandung di dalamnya. Analisis ini hanya untuk informasi Anda dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran, atau pemenuhan atas suatu penawaran, untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan transaksi akan kembali kepada keputusan investor.

Related Tutorial

Author Detail

BIONS


Halo, saya DINA - chatbot BIONS, siap membantu kamu. Untuk memulai percakapan mohon lengkapi data berikut